Langsung ke konten utama

The True Celebration

Setiap tahun kita merayakan hari raya gerejawi atau tahun-tahun gereja. Dalam tahun-tahun gereja, hari raya gerejawi dirayakan melalui: masa Advent, Natal, Epifania, Pra Paskah (Minggu Sengsara), Jumat Agung, Paskah/Minggu, Kenaikan dan Pentakosta. Hari raya gereja ada karena peristiwa sejarah penyelamatan Allah melalui dan di dalam Yesus Kristus untuk manusia dan dunia. Peristiwa demi peristiwa dalam karya penyelamatan Allah dalam Yesus Kristus tidak bisa dipisah-pisahkan.
Perayaan-perayaan ini bukan hanya tradisi tapi punya maksud tentang karya penyelamatan Allah (karunia Allah) kasih Allah di dunia ini. Gereja merayakan hari-hari raya sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan atas kepedulianNya, kasihNya pada manusia (keselamatan) dan untuk  meneruskan pada generasi berikutnya. Bukan hanya sebagai tradisi, bukan hanya menghayati dan memberlakukan dalam ibadah jemaat. Demikian pula dengan perayaan-prayaan dalam kehidupan sehari-hari (baik pribadi, keluarga, jemaat dan masyarakat atau bangsa dan negara).
Bagi kita orang percaya (gereja) kita meyakini setiap detik, menit, jam dan hari dalam hidup ktia adalah anugerah Allah bagi kita yang harus kita hargai dan syukuri. Gereja (orang percaya) merayakannya dalam persekutuan ibadah untuk mensyukuri, menghayati, mempersembahkan hormat, pujian dan penyembahan pada Allah karena kasih dan kemurahanNya pada kita, atau dapat saya  katakan ibadah adalah Perayaan.
Beribadah (perayaan) adalah hal yang penting dan bukan sekedar kebiasaan. Dalam ibadah terkandung tujuan yang mulia dan utama, yaitu memuliakan Allah lewat pujian, penyembahan, pengakuan, ucapan syukur dan permohonan. Saat memuliakan Tuhan, hendaknya kita datang dengan rendah hati agar layak di hadapanNya.
Saat beribadah, sesungguhnya kita sedang mengangkat hati dan jiwa untuk mengagungkan Tuhan. ada dua alasan mengapa kita beribadah kepadaNya;
Pertama, sebagai pengakuan kita bahwa Ia adalah Pencipta dan kita makhluk ciptaanNya. Kita percaya bahwa Allah mempunyai maksud menciptakan kita yaitu untuk kemuliaanNya, sehingga dapat saya katakan bahwa pengakuan ini penting sebab tanpa pengakuan kita tidak berguna di hadapanNya. Pengakuan merupakan komitmen kita untuk setia dan mengakui Allah sebagai yang utama di dalam kehidupan kita.
Kedua, pada hakikatNya Tuhan memang patut menerima ibadah kita. Raja Daud mengatakan hal itu; Ya Tuhan, punya-Mulah kebesaran, dan kejayaan, kehormatan, kemasyuran dan keagungan, ya segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya Tuhan, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya, sebab kekayaan dan kemuliaan berasal daripadaMu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.” (ITawarikh 29:11-12). Rasul Yohanes mengatakan hal ini dengan baik pula, “Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa dan kekayaan dan hikmat dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan dan pujia-pujian!” (Wahyu 5:12).
Allah memang layak terima pujian dan hormat dari umat Tuhan. Yesus menyatakan dalam Yohanes 4:23, “Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah demikian.”
 Karena itu hendaknya saat perayaan (ibadah) kita serahkan kehidupan kita dalam tindakan yang benar kepada Allah, yakni datang padaNya dalam totalitas kita sebagai manusia. Itu berarti kita datang kepada Allah dengan membawa seluruh pikiran, tubuh, jiwa dan hati kita.
Mengapa banyak orang tidak mendapat berkat Allah saat beribadah (perayaan)? Jawabannya cukup jelas; sebab mereka datang beribadah dengan cara dan motivasi yang salah. Padahal tujuan beribadah kita, adalah untuk menghormati Allah. Buatlah perayaan bukan hanya sekedar tradisi (kebiasaan), namun isilah perayaan itu dengan makna agar nama Tuhan yang dimuliakan. Rubahlah motivasi dan cara yang tidak layak! Berikan yang terbaik bagi Tuhan, dengan belajar mensyukuri dan menghargai anugerahNya bagi kita dalam TINDAKAN sebagai kesaksian yang NYATA! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pujilah Tuhan Hai Segala Bangsa

 Mazmur 117 117:1 Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa! 117:2 Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya! "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana." (Mazmur 90:12) Pemazmur Daud memuji Tuhan dalam seluruh kehidupannya oleh karena dia sadar bahwa segala persoalan yang dialaminya dapat diatasinya oleh karena kasih setia Tuhan. Karena alasan inilah maka Daud dalam kehidupan setiap hari tidak sedikitpun lupa untuk memuji Tuhan. Contih kehidupan Daud ini harus menjadi panutan bagi anak-anak Tuhan yang percaya dan mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Sala satu ciri kehidupan anak Tuhan adalah memuji Dia dalam segala waktu. Sadar atau tidak, seiring kita hanya memuji Tuhan pada saat tidak mengalami persoalan. Tetapi jika mengalami persoalan maka yang dilakukan adalah persungutan kepada Tuhan dengan perkataan-perkataan yang tida...

Ibadah Yang Sejati (Ibadah bukan sebuah rutinitas keagamaan)

Roma 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itulah ibadahmu yang sejati. Sejak kecil saya tinggal di sebuah lingkungan dengan masyarakat dari sebuah suku yang sangat rajin menjalani kegiatan ibadah. Dan bukan kebetulan pula tempat tinggal saya sangat dekat dengan sebuah gereja sehingga setiap hari minggu saya selalu menyaksikan banyaknya orang berbondong-bondong datang ke gereja untuk beribadah. Namun pada kesempatan lain saya pun menyaksikan bahwa ternyata orang-orang yang sama masih hidup dalam tradisi sukuisme dengan karakter, kebiasaan dan tutur kata yang sangat bertentangan dengan Firman Tuhan. Saya kemudian menyadari bahwa ternyata menjalankan kewajiban atau rutinitas sebuah agama sangatlah mudah. Sangatlah mudah untuk bangun setiap hari minggu kemudian bersiap untuk beribadah. Atau mengikuti kegiatan-kegiata...

Kerja Adalah Kehormatan

Seorang eksekutif muda sedang beristirahat siang di sebuah kafe terbuka. Sambil sibuk mengetik di laptopnya, saat itu seorang gadis kecil yang membawa beberapa tangkai bunga menghampirinya. ”Om beli bunga Om.” ”Tidak Dik, saya tidak butuh,” ujar eksekutif muda itu tetap sibuk dengan laptopnya. ”Satu saja Om, kan bunganya bisa untuk kekasih atau istri Om,” rayu si gadis kecil.Setengah kesal dengan nada tinggi karena merasa terganggu keasikannya si pemuda berkata, ”Adik kecil tidak melihat Om sedang sibuk? Kapan-kapan ya kalo Om butuh Om akan beli bunga dari kamu.” Mendengar ucapan si pemuda, gadis kecil itu pun kemudian beralih ke orang-orang yang lalu lalang di sekitar kafe itu. Setelah menyelesaikan istirahat siangnya, si pemuda segera beranjak dari kafe itu. Saat berjalan keluar ia berjumpa lagi dengan si gadis kecil penjual bunga yang kembali mendekatinya. ”Sudah selesai kerja Om, sekarang beli bunga ini dong Om, murah kok satu tangkai saja.” Bercampur antara jengkel dan kasi...